Kopi sudah pasti menjanjikan aroma pahit yang khas. Sementara, susu justru sebaliknya. Susu dipenuhi rasa manis dan berlemak. Tetapi, Vanilla tidak seperti itu. Tidak ada rasa yang dominan di dalam Vanilla karena telah bercampur menjadi kesatuan yang sempurna. Kesatuan yang sangat seimbang mulai dari komposisi hingga cita rasanya. Cita rasa ini disebabkan oleh kehadiran Vanilla.
Aroma lembut Vanilla itu sangat kuat menguar, merasuk, dan mempengaruhi cita rasa hidup manusia. Karena kejujuran rasa Vanilla mengajarkan kita bahwa ketulusan dan kesabaran memampukan kita meraih cinta. Namun, cinta yang punya rasa berbeda dan aroma yang berbeda pula. Vanilla selalu mampu menyeimbangkan semua rasa dalam hati manusia.
Vanilla tidak pernah memiliki rasa dan aroma yang beragam. Vanilla setia pada rasa dan aromanya sendiri. Vanilla menghadiahkan kebahagiaan dengan sederhana. Vanilla mampu mengobati hati yang mengaduh karena cinta.
Bagiku, Vanilla sangat sempurna dengan aroma dan rasa yang istimewa. Aroma yang lebih bijaksana daripada mawar. Dan rasa yang lebih menyejukkan daripada coklat. Dan vanilla mampu menjadikan hidupku penuh dengan makna.
Love,
Ashauki ( yang dirindukan )
Mba mohon ijin boleh saya menggunakan tulisan Vanilla dan Filosofinya untuk di kedai kopi saya akan saya untuk di tembok kedai saya
BalasHapus